Senin, 15 Desember 2014

Doa Dan Amalan Untuk Orang Tua Yang Telah Meninggal Dunia

Berbakti kepada orang tua menempati posisi yang tinggi didalam islam. Hal itu ditunjukkan dengan perintah berbuat baik kepadanya mengikuti perintah beribadah hanya kepada Allah swt saja, seperti disebutkan didalam firman-Nya.

وَقَضَى رَبُّكَ أَلاَّ تَعْبُدُواْ إِلاَّ إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا

Artinya : “Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya.” (QS. Al Isra : 23)

Berbuat baik kepada orang tua tidak hanya dilakukan ketika dia masih hidup akan tetapi juga setelah dia meninggal dunia.

Diriwayatkan oleh Abu Daud dari Abu Usaid Malik bin Rabi’ah As Sa’idi ia berkata,

“Ketika kami sedang bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, tiba-tiba ada seorang laki-laki dari bani Salamah datang kepada beliau.
Laki-laki bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah masih ada ruang untuk aku berbuat baik kepada kedua orang tuaku setelah mereka meninggal?” beliau menjawab: “Ya. Mendoakan dan memintakan ampunan untuk keduanya, melaksanakan wasiatnya, menyambung jalinan silaturahim mereka dan memuliakan teman mereka.”

Meskipun hadits ini lemah namun dalam hal ini bisa diamalkan.
Beberapa perbuatan baik yang bisa dilakukan terhadap orang tua yang telah meninggal dunia, diantaranya :

1. Mendoakan dan memohonkan ampunan baginya.

Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Hurairah, dia berkata;

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

“Sesungguhnya Allah ‘azza wajalla akan mengangkat derajat seorang hamba yang shalih di surga, hamba itu kemudian berkata; ‘Wahai Rabb, dari mana semua ini? ‘ maka Allah berfirman; ‘Dari istighfar anakmu.'”
Diantara bentuk-bentuk doa dan permohonan ampunan tersebut adalah :

ROBBIGH FIRLI WA LIWALIDAYYA

رَبِّ اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيّ
َ
Artinya : “Tuhanku! ampunilah Aku, ibu bapakku.” (QS. Nuh : 28)

ROBBIRHAMHUMA KAMAA ROBBAYANI SHOGHIRO

وَقُل رَّبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا

Artinya : “Dan ucapkanlah: “Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil”. (QS. Al Isra : 24)

Diriwayatkan oleh Imam Muslim dari dari Jubair bin Nufair ia mendengarnya berkata, saya mendengar Auf bin Malik berkata; Suatu ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menshalatkan jenazah, dan saya hafal do’a yang beliau ucapkan:

“ALLAHUMMAGHFIR LAHU WARHAMHU WA ‘AAFIHI WA’FU ‘ANHU
WA AKRIM NUZULAHU WA WASSI’ MUDKHALAHU WAGHSILHU BILMAA`I WATS TSALJI WAL BARADI

WA NAQQIHI MINAL KHATHAAYAA KAMAA NAQQAITATS TSAUBAL ABYADLA MINAD DANASI

WA ABDILHU DAARAN KHAIRAN MIN DAARIHI WA AHLAN KHAIRAN MIN AHLIHI WA ZAUJAN KHAIRAN MIN ZAUJIHI WA ADKHILHUL JANNATA
WA A’IDZHU MIN ‘ADZAABIL QABRI AU MIN ‘ADZAABIN NAAR

"Ya Allah, ampunilah dosa-dosanya, kasihanilah ia, lindungilah ia dan maafkanlah ia, muliakanlah tempat kembalinya, lapangkan kuburnyak, bersihkanlah ia dengan air, salju dan air yang sejuk. Bersihkanlah ia dari segala kesalahan, sebagana Engkau telah membersihkan pakaian putih dari kotoran, dan gantilah rumahnya -di dunia- dengan rumah yang lebih baik -di akhirat- serta gantilah keluarganya -di dunia- dengan keluarga yang lebih baik, dan pasangan di dunia dengan yang lebih baik. Masukkanlah ia ke dalam surga-Mu dan lindungilah ia dari siksa kubur atau siksa api neraka).”

Hingga saya berangan seandainya saya saja yang menjadi mayit itu.

2. Melaksanakan wasiatnya selama wasiat tersebut tidak memerintahkan kemaksiatan terhadap Allah swt dan tidak bertentangan dengan hukum syariat, sebagaimana firman Allah swt :

كُتِبَ عَلَيْكُمْ إِذَا حَضَرَ أَحَدَكُمُ الْمَوْتُ إِن تَرَكَ خَيْرًا الْوَصِيَّةُ لِلْوَالِدَيْنِ وَالأقْرَبِينَ بِالْمَعْرُوفِ حَقًّا عَلَى الْمُتَّقِين
َ
Artinya : “Diwajibkan atas kamu, apabila seorang di antara kamu kedatangan (tanda-tanda) maut, jika ia meninggalkan harta yang banyak, Berwasiat untuk ibu-bapak dan karib kerabatnya secara ma’ruf, (ini adalah) kewajiban atas orang-orang yang bertakwa.” (QS. Al Baqoroh : 180)

Imam Bukhori meriwayatkan dari Ibnu ‘Umar dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

“Mendengar dan taat adalah haq (kewajiban) selama tidak diperintah berbuat maksiat. Apabila diperintah berbuat maksiat maka tidak ada (kewajiban) untuk mendengar dan taat”.

3. Menghubungkan tali silaturahim orang tua anda yang telah meninggal serta berbuat baik kepada tema-teman dan kerabatnya.

Imam Muslim meriwayatkan dari ‘Abdullah bin ‘Umar bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

“Sesungguhnya kebajikan yang utama ialah apabila seseorang melanjutkan hubungan (silaturrahim) dengan keluarga sahabat baik ayahnya.”

Didalam hadits ini terdapat keutamaan menghubungkan silaturahim kawan-kawan ayah yang telah meninggal, berbuat baik dan memuliakan mereka.

4. Bersedekah atas namannya
Kaum muslimin telah bersepakat bahwa sedekah mengatasnamakan orang yang sudah meninggal maka hal itu akan sampai kepadanya, sebagaimana diriwayatkan oleh Bukhori dari ‘Aisyah bahwa ada seorang laki-laki berkata, kepada Nabi Shallallahu’alaihiwasallam:

“Ibuku meninggal dunia dengan mendadak, dan aku menduga seandainya dia sempat berbicara dia akan bersedekah. Apakah dia akan memperoleh pahala jika aku bersedekah untuknya (atas namanya)?”.

Beliau menjawab: “Ya, benar”.

Walahu A’lam

Selasa, 09 Desember 2014

Kesaksian Mati Suri (Azlina)

*(4). *Pengalaman Mati Suri yang paling dahsyat diceritakan oleh *ASLINA AZ-ZAHRA*, seorang warga Bengkalis yang mati suri pada 24 Agustus 2006 lalu. Gadis berusia sekitar 25 tahun itu memberikan kesaksian saat nyawanya dicabut dan peristiwa apa saja yang disaksikan ruhnya selama mati suri. 

Sebelum memberi kesaksian, paman Aslina, Rustam Effendi, memberikan penjelasan pembuka. Bahwa Aslina adalah anak yatim dari keluarga sederhana ia. Sejak kecil cobaan telah datang pada dirinya. Pada umur 7 tahun tubuhnya terbakar api sehingga harus menjalani dua kali operasi. Menjelang usia SMA, ia termakan racun. Tersebab itu ia sakit-sakitan selama 3 tahun. Pada umur 20 tahun, ia terkena gondok (hipertiroid). Gondok tersebut menyebabkan beberapa kerusakan pada jantung dan matanya. Karena penyakit gondok itulah maka pada hari Jumat, 24 Agustus 2006 Aslina menjalani check-up atas gondoknya di Rumah Sakit Mahkota Medical Center (MMC) Melaka Malaysia. Hasil pemeriksaan menyatakan, bahwa penyakitnya di ambang batas sehingga belum bisa dioperasi. Kalau dioperasi, maka akan terjadi pendarahan. Oleh karena itu, Aslina hanya diberi obat. Namun kondisinya tetap lemah.Malam harinya Aslina gelisah luar biasa, lantas dibawa kembali ke R.S. Mahkota sekitar pukul 12 malam, masuk ke unit gawat darurat (UGD). Saat itu detak jantungnya tidak karuan dan napasnya pun sesak, lantas ia dibawa keluar UGD dan masuk ke ruang perawatan Intensif. Di ruangan itu, Aslina seperti "orang ombak" (menjelang sakratulmaut, red). Pamannya pun mengajarkan kalimat thoyyibah dan syahadat padanya. Selang beberapa waktu, dalam pandangan sang paman, Aslina menghembuskan nafas terakhir (= wafat).Usai Rustam Effendi memberi pengantar, seterusnya Aslina memberikan kesaksiaanya : "''Mati adalah pasti. Kita ini calon-calon mayat, calon penghuni kubur"”, begitu ia mengawali kesaksiaanya setelah meminta seluruh hadirin yang memenuhi Grand Ball Room Hotel Mutiara Merdeka Pekanbaru tersebut membacakan shalawat untuk Nabi Muhammad SAW. Tak lupa ia juga menasehati jamaah untuk memantapkan iman, memperbanyak amal shaleh, dan meningkatkan ketakwaan sebelum mati datang."''Saya telah merasakan mati",'' ujar anak yatim itu dan hadirin pun terpaku mendengarkan kesaksiannya.”"Sungguh, terlalu sakit mati itu"”. Diceritakannya, bahwa rasa sakit ketika nyawa dicabut itu seperti sakitnya kulit hewan yang ditarik/dikoyak dari dagingnya. Bahkan lebih sakit lagi. Kata Aslina, "''Terasa bahwa malaikat mencabut nyawa dari kaki kanan saya''". Di saat itu ia sempat dituntun (talqin) oleh pamannya membaca kalimat thoyibah. "''Saat nyawa di ujung napas, saya berzikir. Sungguh sakitnya, Pak, Bu"”, ulangnya di hadapan lebih dari 300 alumni ESQ Pekanbaru. 
  
Diungkapkan, setelah ruhnya dicabut dari jasad, ruh Aslina menyaksikan bahwa di sekelilingnya ada dokter, pamannya dan ia juga melihat jasadnya yang terbujur. Setelah itu datang dua malaikat berpakaian serba putih mengucapkan salam, "Assalaimualaikum," kepada ruhnya.''"Malaikat itu besar. Kalau memanggil, jantung rasanya mau copot, gemetar",''ujar Aslina. “Lalu malaikat itu bertanya: siapa Tuhanmu, apa agamamu, dimana kiblatmu dan siapa nama orangtuamu.“ Ruh Aslina menjawab semua pertanyaan tersebut dengan lancar. Ia lantas dibawa ke alam barzah. ”Tak ada teman kecuali amal,” tambah Aslina.Seperti pengakuan pamannya, Aslina bukan seorang pendakwah, tapi malam itu ia tampil memberikan kesaksian bagaikan seorang muballighah.Di alam barzah ia melihat seseorang ditemani oleh sosok yang mukanya berkudis, badannya berbulu dan mengeluarkan bau busuk. Mungkin sosok itu adalah amal buruk dari orang tersebut.Aslina melanjutkan. ”Bapak, Ibu, ingatlah mati,” sekali lagi ia mengajak hadirin untuk bertaubat dan beramal sebelum ajal menjemput.Aslina melanjutkan kesaksiannya, bahwa ruhnya di alam barzah tersebut dipimpin oleh dua orang malaikat. Saat itu ia ingin sekali berjumpa dengan ayahnya. Lalu ia memanggil malaikat itu dengan ''Ayah'' : ''"Wahai ayah,  bisakah saya bertemu dengan ayah (asli) saya"”, tanyanya. Lantas muncullah satu sosok muda yang berusia antara 17-20 tahun. Ruh Aslina tidak mengenalnya, karena ayahnya meninggal saat berusia 65 tahun. Dan ernyata benar, bahwa sosok muda itu adalah ayahnya sendiri. Ruh Aslina mengucapkan salam ke ruh ayahnya dan berkata: “"Wahai ayah, janji saya telah sampai"”.Mendengar hal itu, ruh ayahnya menangis, lalu berkata kepadanya : “"Pulanglah ke rumah, kasihan adik-adikmu”".  Ruh Aslina pun menjawab : “"Saya tak bisa pulang, karena janji telah sampai"”.Usai menceritakan dialog tersebut, Aslina mengingatkan kembali kepada hadirin : “"Alam barzah, akhirat, surga dan neraka itu betul ada. Akhirat adalah kekal"”, ujarnya bak seorang pendakwah.Setelah itu, ruh ayahnya menunduk, dua malaikat lantas memimpinnya kembali. Di tengah perjalanan,  ruh Aslina bertemu dengan perempuan yang beramal shaleh yang mukanya bercahaya dan wangi. Kemudian ia dibawakan kursi yang empuk dan didudukkan di kursi tersebut, dan di sebelahnya terdapat seorang perempuan cantik yang auratnya tertutup. Ruh Aslina bertanya kepada perempuan itu : “Siapa kamu?”. Dan dijawabnya : “"Akulah (amal) kamu"”.Selanjutnya ia dibawa bersama dua malaikat dan amalnya tersebut berjalan menelusuri lorong waktu, melihat penderitaan manusia-manusia yang sedang disiksa. Di sana ia melihat seorang laki-laki yang memikul besi seberat 500 ton, tangannya dirantai ke bahu, pakaiannya koyak-koyak dan baunya busuk menjijikkan. Ruh Aslina bertanya kepada amalnya : “Siapa manusia ini?”. Dan dijawabnya, bahwa orang tersebut ketika hidupnya suka membunuh orang.Kemudian dilihatnya orang yang kulit dan dagingnya lepas. Ruh Aslina bertanya lagi kepada amalnya tentang orang tersebut, dan dijawabnya, bahwa manusia tersebut tidak pernah shalat.Lalu tampak pula oleh ruh Aslina seseorang yang dihunjamkan besi ke tubuhnya. Ternyata orang itu adalah manusia yang suka berzina.Tampak juga orang yang saling bunuh, dan ternyata orang itu ketika hidup di dunia suka bertengkar dan mengancam orang lain.Dilihatkan juga pada ruh Aslina, orang yang ditusuk-tusuk dengan 80 tusukan. Setiap tusukan terdapat 80 mata pisau yang tembus ke dadanya, lalu berlumuran darah. Orang tersebut menjerit dan tidak ada yang mau menolongnya. Ruh Aslina bertanya pada amalnya tentang penyebabnya, dan dijawabnya bahwa orang tersebut selama hidup di dunia suka membunuh.Ada pula orang yang dihempaskan ke tanah lalu dibunuh. Orang tersebut adalah anak yang durhaka, tidak mau memelihara dan memenuhi kebutuhan orang tuanya ketika di dunia.Perjalanan menelusuri lorong waktu terus berlanjut. Sampailah ruh Aslina pada suatu malam yang gelap, kelam dan sangat pekat sehingga dua malaikat dan amalnya yang ada disisinya tidak tampak lagi. Tiba-tiba muncul suara orang-orang mengucap "Subnallah, Alhamdulillah dan Allahu Akbar". Dan tiba-tiba pula ada yang mengalungkan sesuatu di lehernya. Kalung itu ternyata "tasbih" yang memiliki biji 99 butir.Perjalanannya pun berlanjut. Ruh Arlina melihat "tepak tembaga" yang sisi-sisinya mengeluarkan cahaya. Di belakang tepak itu terdapat gambar Ka’bah. Di dalam tepak terdapat batangan emas. Ruh Aslina bertanya kepada amalnya tentang tepak itu. Amalnya menjawab, bahwa tepak tersebut adalah husnul khatimah (Yakni keadaan dimana manusia pada akhir hayatnya dalam keadaan berbuat baik,red).Selanjutnya ruh Aslina mendengar ada suara azan seperti azan di Mekkah. Ia pun mengatakan kepada amalnya : “"Sayamau shalat"”.  Kedua malaikat yang memimpinnya lantas melepaskan tangan ruh Aslina.''Saya pun bertayamum, terus shalat seperti orang-orang di dunia shalat”, ungkap Aslina.

Selanjutnya ruh Aslina kembali dipimpin untuk melihat Masjid Nabawi, dan diperlihatkan pula kepadanya makam Nabi Muhammad SAW. Di makam tersebut batangan-batang an emas di dalam tepak ”husnul khatimah” mengeluarkan cahaya terang. Berikutnya ruhnya melihat cahaya seperti matahari tapi agak kecil. Cahaya itu pun bicara kepada ruhnya : “"Tolong kau sampaikan kepada umat, agar bersujud di hadapan Allah"”.

Ruh Aslina lantas menyaksikan miliaran manusia dari berbagai abad berkumpul di satu lapangan yang sangat luas. Jarak antara dia dengan kumpulan manusia tersebut sekitar lima meter. Mereka berteriak, “"Cepatkan kiamat…. Aku tak tahan lagi di sini, Ya Allah….."”.  Mereka juga memohon, “"Tolong kembalikan aku ke dunia… Aku mau beramal"”.Begitulah di antara cerita Aslina tentang apa yang dilihat ruhnya saat ia mati suri. Dalam kesaksiaannya ia senantiasa mengajak hadirin agar segera  bertaubat dan beramal shaleh, serta tidak melanggar aturan Allah. 

Minggu, 16 November 2014

Membentuk Kepribadian Dengan Mengenali Diri Sendiri Maka Kita Akan Mengenal ALLAH SWT

      Perjalanan manusia untuk mendekatkan diri pada Alloh sebagai Robbnya, sebenarnya tak jauh, menjadi jauh karena semakin beragamnya keinginan nafsu, semakin banyak lagi yang diinginkan oleh nafsu, kesenangan-kesenangan yang bersifat kepuasan, entah kepuasan dzahir atau kepuasan batin, maka makin jauh perjalanan yang harus ditempuh untuk menuju Alloh.

       Sekian tahun, yang dilewati oleh manusia itu gelora samudra kepuasannya, yang dilewati manusia itu padang gersang ketamakannya akan kesenangan. Andai saja manusia itu mau melepaskan segala macam keinginan, ingin dipuji, ingin diagungkan, ingin dihormati, ingin punya kedudukan dan pangkat, pangkat di hadapan manusia, maupun pangkat di hadapan Alloh, maka jika semua telah tak ada yang bersemayam segala macam keinginan, ketika Nur makrifat itu melintas di lapangan hati manusia yang bersih dari keinginan, maka cahaya itu akan menumbuhkan aneka macam tetumbuhan ilmu dan hikmah.

      Tak perlu manusia itu menjadi sakti, atau belajar agar sakti, ALLAH itu lebih sakti dari semua yang Dia ciptakan, dan wafadholALLAHu ba’dokum ala ba’din, ALLAH itu akan memberikan berbagai anugerah keutamaan, kepada hamba yang satu dari hamba yang lain, sesuai kadar ketaqwaannya, dan ketaqwaan itu terukur sesuai kadar keikhlasannya, dan keikhlasan itu ada karena paham dan tau, jika dia tidak ikhlas itu maka tak ada nilainya suatu kadar bobotnya ibadah, dan untuk menjadi mukhlisin atau orang yang ikhlas itu tidak cukup sehari dua hari hati digosok, karena kecenderungan nafsu menguasai hati, dan ditambah dengan khotir atau bisikan-bisikan syaitan yang menanamkan bibit virus, akan subur berkembang, jika apa yang dimakan manusia kemudian adalah sesuatu yang diharamkan.

      Tak ada seorangpun yang ma’sum dan terjaga dari tipu daya, kecuali Nabi Muhammad SAW. dan kita sebagai manusia biasa, seringkali mudah tertipu.
Tertipu oleh prasangka dan ketidakpastian.

      Seperti Nabi Muhammad ketika ditemui Jibril dalam berbagai bentuk, lalu Nabi tak tertipu dengan perubahan bentuk yang satu pada bentuk yang lain.

      Sementara kadang kita jika ditemui oleh bayangan di dalam mimpi, seorang yang memakai jubah, lalu kita menyangka itu seorang wali, padahal syaitan amat mudah menyerupai dalam bentuk apapun, untuk menipu daya manusia, agar kita kemudian menjalankan amaliyah bukan lagi karena mencari ridho ALLAH, tapi karena menuruti orang yang berjubah itu.

_____________________________________

 

      Taqdir itu adalah ketentuan Alloh, telah digariskan dan tak siapa mampu mengelak, dan siapa saja tak tau taqdirnya, bahkan jika ditaqdirkan buruk, tak ada yang tau, tapi perlu diingat taqdir itu ALLAH yang membuat, maka ALLAH juga yang mampu merubah, kita manusia jika tidak menyandarkan diri pada ALLAH, bagaimana jika kita ternyata ditaqdirkan buruk, maka do’a kita, permintaan kita supaya Alloh menjadikan yang buruk menjadi baik.

      Do’a itu pedangnya orang Islam, Addu’a’u syaiful muslimin, coba kita bayangkan pedang yang belum jadi, pedang itu kalau ingin dijadikan pedang, maka dipilih besi yang unggul, kuwalitas terbaik, lalu besi dibakar agar mudah dibentuk, dipukuli sampai besi menjadi bentuk yang diinginkan.

      Jika besi itu tak dibakar tentu akan susah dibentuk, dan jika sudah dibentuk maka diasah berulang-ulang, agar besi menjadi pedang yang bila dipakai memotong apapun akan dengan mudah terpotong.

      Antara kita yang pedang sendiri, dengan kita memegang pedang tentu beda, manusia yang telah menjadi pedang, maka pandangan matanya adalah pedang, hatinya pedang, tangannya pedang dan kehendaknya adalah pedang.
Kita ini pedang, kitalah yang akan dipakai berdo’a, bukan orang yang membaca do’a,

      “Berdo’alah pada-KU”, kata perintah berdo’a dan do’a seperti satu kesatuan yang tak terpisah.
Jadi kita inilah yang seharusnya dibentuk menjadi do’a yang tajam.
Nafsu kita dibakar, nafsu keinginan yang menyala-nyala pada apa yang kita inginkan, itu dibakar, agar keinginan hati itu bisa diarahkan pada yang bukan keinginan nafsu, kita bakar dengan lelaku Atau Prilaku Artinya Penerapan Teori Kedalam Praktek, kita tempa dengan ibadah tiada henti, agar Terbentuk kepribadian yang terarah pada kehendak Sang KHALIQ itu terwujud pada segala gerak dan tingkah laku, sehingga orang Sudah tak bisa membedakan lagi, kita ibadah atau bukan sedang menjalankan ibadah, sebab setiap gerak telah semuanya Menjadi ibadah, seperti orang sudah tak melihat bentuk besi, semua telah menjadi bentuk pedang.

      Pembentukan diri menjadi sebuah pedang yang mumpuni, maka diserahkan pada empu yang mumpuni, jangan diserahkan pada tukang membuat roti, bisa jadi nanti menjadi pedang yang lembek.

      Diri dibentuk menjadi do’a ruh dan jasadnya, maka diri diserahkan kepada guru yang matang di bidangnya. Sehingga pembentukan diri dicapai dengan maksimal, setelah diri menjadi do’a, kemudian diasah, Suka melihat orang yang mengasah pedang kan..??, tangannya maju mundur, sama diri melakukan istiqomah, dzikir dilakukan berulang-ulang, jika cuma digerenda Atau dikikir maka pedang walau tajamnya cepat, juga akan menjadi besi muda, mudah patah, tapi jika diasah, maka akan terjadi penumpukan elemen, menjadi pedang yang kuat dan tajam.

      Jika diri diasah dengan amaliah yang berulang-ulang ikhlas, maka diri akan setajam pedang dalam berdo’a.

      Teori itulah yang jika di praktekkan, dan tak henti, siang malam menjalankan laku. Suatu lelaku maka tidak berarti tidak berimbas pada sekeliling kita, justru amat besar imbasnya bagi lingkungan kita.

      Segala jin, malaikat, itu semua sama mahluq-Nya, ciptaan-Nya, semua terbatas oleh keterbatasan, tapi kalau Alloh tak terbatas dan tak berhalangan.

_____________________________________

Kyai Nur Rozak

Terbitan

17 November 2014


Jumat, 14 November 2014

Syaikh Abdul Qodir Jaelani

Rajanya para wali Syaikh Abdul Qodir Jailani. Siapakah dari kaum muslimin saat ini yang tidak mengenal sosok ulama besar Syaikh Abdul Qodir Jaelani..???

Nama yang sudah mashur dan dikenal oleh para santri di pondok-pondok pesantren, bahkan dari kalangan masyarakat awampun sosok dan nama Syaikh Abdul Qodir Jailani sudah tidak asing lagi di telinga mereka.

Kemasyhuran nama beliau ini disebabkan karena keutamaan dan jasa-jasa beliau terhadap umat dalam menyebarkan dan membela aqidah ahlus sunnah wal jama’ah..

(hal ini bisa dilihat dalam  kitabnya yang terkenal : “Ghunyah Li Thalibi Thariqil Haq”, bahkan beliau pun telah membantah dengan tegas terhadap orang-orang yang menyelisihi sunnah).

Sehingga tidaklah mengherankan jika nama Syaikh Abdul Qodir Jailanidisanjung dan dicintai oleh kaum muslimin, sampai saat sekarang ini.

Beliau adalah seorang alim yang beraqidah ahlus sunnah mengikuti jalan salafush shalih, lahir di Baghdad pada tahun 470H, tepatnya di kota Jailan, karenanya di akhir nama beliau ditambahkan kata al Jailani.

Allah telah memberikan keberkahan dan karomah
kepadanya karena keimanan
 dan ketakwaannya. Hanya saja sebagian dari kaum muslimin yang ghuluw (berlebih-lebihan) dalam mengagungkan Syaikh Abdul Qodir Jailani telah
membuat kedustaan-kedustaan atas nama beliau. Kedustaan itu baik berupa kisah-kisah, perkataan-perkataan, ajaran-ajaran dan keyakinan
-keyakinan yang menyelisihi ajaran Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabatnya.

Sebagaimana kedustaan-kedustaan atas nama Syaikh Abdul Qodir Jailaniini telah tersebar di Indonesia yang dikemas dalam suatu acara ataubudaya ritual yang dikenal dengan nama “manaqiban”.

“Manaqiban” adalah pembacaan autobiografi (riwayat hidup
) Syaikh Abdul Qodir Jailani untuk mengenang beliau dan mengambil hikmah
 dari kisah-kisah ritual yang beliau alami dimasa hidupnya.

Kegiatan ini sudah menjadi acara tradisi yang dianggap oleh mereka sebagai bentuk jalinan kecintaan untuk terus-menerus menyambung tali silaturahmi dengan Syaikh Abdul Qadir al Jailaniyang dikenal dikalangan mereka dengan “shulthonul auliya” (Rajanya para wali).

Banyak sekali kisah-kisah palsu tentang karomah-karomah Syaikh Abdul Qodir Jailani dalam manaqiban yang sering mereka baca, diantaranya adalah, kisahSyaikh Abdul Qodir Jailanimenghidupkan ayam yang telah mati, merebut ruh yang telah dicabut oleh malakul maut di atas langit dan dikembalikan kejasadnya semula, berdialog dengan kambing dll.

Semua kisah-kisah dusta tsb mereka konsumsi mentah-mentah dan diyakini Kebenarannya, lebih dari itu mereka memiliki anggapan bahwa “Syaikh Abdul Qodir Jailani derajatnya berada di atas Nabi Muhammad shalallohu ‘alaihi wa sallam, sebagaimana halnya (menurut mereka) bahwa Khidir yang menjadi wali Allah  memiliki kedudukan, wawasan dan ilmu yang lebih tinggi dari pada Musa yang menjadi Rasul
Allah.

Sungguh argumen yang sangat keliru, karena bertentangan dengan dalil-dalil syar’i yang menyatakan bahwa Muhammad shalallohu ‘alaihi wa sallam adalah pemimpin para nabi dan rasul, manusia yang paling mulya di sisi Allah dari seluruh manusia dan makhluk lainnya.

Ada juga sebagian mereka yang menjadikan Syaikh Abdul Qadir Al Jailani sebagai wasilah (perantara) dalam berdo’a kepada Allah, mereka beranggapan bahwa do’a seseorang tidak akan dikabulkan oleh AllohSubhanahu wa Ta’ala, kecuali dengan perantaraan Syaikh Abdul Qodir Jailani.

Perbuatan ini merupakan salah satu dari yang membatalkan keislaman seorang muslim
 menurut kesepakatan para ulama (ijma’), berdasarkan firman Allah di dalam al quran :
,
“Ingatlah, hanya kepunyaan Allah-lah agama yang bersih (dari syirik). dan orang-orang yang mengambil pelindung selain Allah (berkata): “Kami tidak menyembah mereka melainkan supaya mereka mendekatkan Kami kepada Allah dengan sedekat-dekatnya”"."Sesungguhnya Allah akan memutuskan di antara mereka tentang apa yang mereka berselisih padanya. Sesungguhnya Allah tidak menunjuki orang-orang yang pendusta dan sangat ingkar.”" (az zumar:3)

Berikut adalah kutipan dari ucapan seorang mursyid (pembimbing) di acara manaqiban suryalaya Tasikmalaya,
"“Meskipun didalam manaqiban terdapat bermacam-macam karomah"Syaikh Abdul Qodur Jailani" yang berada diluar kebiasaan manusia, kita harus percaya"" dan"" jangan ""r""agu-ragu, karena itulah karomah. Di dalam al-Qur’anpun bermacam-macam keluarbiasaan dari seorang manusia yang telah dimuliakan oleh Allah bisa kita baca seperti dalam kisah Ashabul Kahfi, kisah Siti Maryam dan lain-lain. Mereka bukanlah Rasul yang diberikan mu’jizat tapi hanya seorang yang telah dimuliakan oleh Allah dengan karomahnya. *Syaikh ‘Abdul Qodir Jailani mengatakan, barang siapa yang ingin berhubungan denganku, ingin aku sampaikan kepada Allah permohonanmu, maka ucapkanlah : Bismillaahi, ‘alaa niyyati sayyidi syekh ‘abdul Qodir Jailani*.”" (Suatu pendustaan yang mengatas namakan syaikh Abdul Qodir Jailani).
Sama halnya dengan orang yang langsung meminta (berdo’a) kepadaSyaikh Abdul Qodir Jailani untuk dihilangkan kesempitan dan dipenuhi segala kebutuhannya. Inipun bentuk pendholiman kepada Allah Ta’ala, karena doa
 adalah ibadah sedangkan ibadah itu tidak boleh diperuntukkan kecuali hanya untuk Allah
 Ta’ala. Maka ketika meminta (berdoa) kepada selain Allah berarti itu adalah syririk dan pendholiman yang paling agung. Allah berfirman, "“Dan Tuhanmu berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagi kalian. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahanam dalam keadaan hina dina”" (Ghafir:60).
Selain itu, merekapun senang memajang gambar syaikh Abdul Qodir Jailani di setiap tempat penting/utama, karena mereka meyakini “ada keberkahan dari gambar tsb”. Benarkah gambar yang mereka pajang itu, asli gambar Syaikh Abdul Qodir Jailaniataukah rekaan?(Itupun masih tanda tanya).
Rasulullah shalallohu alaihi wa sallam telah bersikap tegas dalam masalah ini, sebagaimana diriwiyatkan dari Aisyah Radiyallahu ‘anha, ia berkata: Rasulullah masuk menuju saya dan saya menutup bilik dengan tirai tipis bergambar (dalam riwayat lain : menggantungkan tirai tipis bergambar kuda bersayap…), maka ketika beliau melihatnya, beliau -shalallohu ‘alaihi wa sallam- merobeknya dan dengan wajah merah padam, beliau bersabda , “Hai Aisyah, manusia yang paling keras disiksa di Hari Kiamat
 adalah mereka "yang"meniru ciptaan Allah.” Kata Aisyah: “Maka kami memotong-motongnya lalu menjadikannya satu atau dua bantal.” (Bukhori & Muslim).
Dalam riwayat yang lain dari Ibnu Abbas Radiyallahu ‘anhu, ia berkata: Rasulullah shalallohu ‘alaihi wa sallam bersabda: “ Malikat "tidak" "masuk" "rumah""yang" didalamnya "ada" anjing dan gambar” (HR Bukhari & Muslim, dengan lafadz Muslim).”
Wal hasil, mereka lebih senang merutinkan membaca “manaqiban” (kisah-kisah dusta) daripada membacaAl quran
 (kalam Allah) yang mulya, sesungguhnya syetan secara perlahan-lahan telah menggiring mereka untuk meninggalkan Al quran dan sunnah serta menjadikan “manaqiban” sebagai pijakan hidup dan aqidah mereka.  Sungguh realita yang sangat menyedihkan sekali. Nas alulloha alhidayata wattaufiqo.

Asal Usul Drakula (Kisah Nyata)

Asal usul Dracula kisah nyata

Dracula mempunyai nama asli Vlad Tepes. Membongkar Sebuah Kebohongan Kisah hidup Dracula merupakan salah satu contoh bentuk penjajahan sejarah yang begitu nyata yang dilakukan Barat.

Kalau film Rambo merupakan suatu fiksi yang kemudian direproduksi agar seolah-olah menjadi nyata oleh Barat, maka Dracula merupakan kebalikannya, tokoh nyata yang direproduksi menjadi fiksi.

Bermula dari novel buah karya Bram Stoker yang berjudul Dracula, sosok nyatanya kemudian semakin dikaburkan lewat film-film.,

Seperti Dracula's Daughter (1936), Son of Dracula (1943), Hoorof of Dracula (1958), Nosferatu (1922)-yang dibuat ulang pada tahun 1979-dan film-film sejenis yang terus-menerus diproduksi.

Lantas, siapa sebenarnya Dracula itu? Dalam buku berjudul "Dracula, Pembantai Umat Islam Dalam Perang Salib" karya Hyphatia Cneajna ini, sosok Dracula dikupas secara tuntas.

Dalam buku ini dipaparkan bahwa Dracula merupakan pangeran Wallachia, keturunan Vlad Dracul. Dalam uraian Hyphatia tersebut sosok Dracula tidak bisa dilepaskan dari menjelang periode akhir Perang Salib.

Dracula dilahirkan ketika peperangan antara Kerajaan Turki Ottoman-sebagai wakil Islam-dan Kerajaan Honggaria-sebagai wakil Kristen-semakin memanas.

Kedua kerajaan tersebut berusaha saling mengalahkan untuk merebutkan wilayah-wilayah yang bisa dikuasai, baik yang berada di Eropa maupun Asia. Puncak dari peperangan ini adalah jatuhnya Konstantinopel- benteng Kristen-ke dalam penguasaan Kerajaan Turki Ottoman.

Dalam babakan Perang Salib di atas Dracula merupakan salah satu panglima pasukan Salib. Dalam peran inilah Dracula banyak melakukan pembantaian terhadap umat Islam.

Hyphatia memperkirakan jumlah korban kekejaman Dracula mencapai 300.000 ribu umat Islam. Korban-korban tersebut dibunuh dengan berbagai cara-yang cara-cara tersebut bisa dikatakan sangat biadab-yaitu dibakar hidup-hidup, dipaku kepalanya, dan yang paling kejam adalah disula.

Penyulaan merupakan cara penyiksaan yang amat kejam, yaitu seseorang ditusuk mulai dari anus dengan kayu sebesar lengan tangan orang dewasa yang ujungnya dilancipkan.

Korban yang telah ditusuk kemudian dipancangkan sehingga kayu sula menembus hingga perut, kerongkongan, atau kepala. Sebagai gambaran bagaimana situasi ketika penyulaan berlangsung penulis mengutip pemaparan Hyphatia:

"Ketika matahari mulai meninggi Dracula memerintahkan penyulaan segera dimulai. Para prajurit melakukan perintah tersebut dengan cekatakan seolah robot yang telah dipogram.

Begitu penyulaan dimulai lolong kesakitan dan jerit penderitaan segera memenuhi segala penjuru tempat itu. Mereka, umat Islam yang malang ini sedang menjemput ajal dengan cara yang begitu mengerikan.

Mereka tak sempat lagi mengingat kenangan indah dan manis yang pernah mereka alami."Tidak hanya orang dewasa saja yang menjadi korban penyulaan, tapi juga bayi. Hyphatia memberikan pemaparan tetang penyulaan terhadap bayi sebagai berikut:

"Bayi-bayi yang disula tak sempat menangis lagi karena mereka langsung sekarat begitu ujung sula menembus perut mungilnya. Tubuh-tubuh para korban itu meregang di kayu sula untuk menjemput ajal."

Kamis, 13 November 2014

Alasan Hitler Membunuh Yahudi

*"Bisa saja saya memusnahkan semua yahudi di DUNIA, tapi saya sisakan sedikit saja yang hidup. agar kamu tau mengapa alasan saya membunuh mereka" Ucapan Hitler*

*Adi (nama kecil Adolf Hitler) dilahirkan pada tanggal 20 April 1889 disebuah kota kecil di Austria dekat perbatasan jerman. Semasa kecil Hitler mendapatkan perilaku yang sangat keras oleh Ayah nya.
Hitler sendiri adalah seorang anak yang dibenci oleh Ayahnya sendiri. Hitler dianggap sebagai anak yang mempunyai perilaku "Antisosial". mungkin itu adalah sebuah kutukan karena Alois Hitler (Ayah Hitler) mengawini keponakannnya sendiri. Namun dalam keadaan seperti itu Ibu Hitler adalah sosok yang menyayangi dan disayanginya. Ibunya yang telah memberikan kepercayaan dan semangat kepada Hitler, karena Ibunya percaya bahwa Hitler adalah anak yang normal dan jenius walaupun sejak kecil Hitler sudah menunjukkan gejala destruktif dan antisosial. Sungguh menjadi pukulan terberat bagi Hiter karena ketika beranjak dewasa sekitar umur 18 tahun, Seorang sosok penyemangat hidupnya harus meninggal dunia sehingga ia menjadi yatim piatu karena sebelum ibunya meninggal Ayahnya pun telah lebih dulu meninggal dunia.

Masa kecil yang diliputi dengan kebencian dan abusement dari ayahnya memberikan andil besar dalam mental dan kejiwaan Hitler dewasa. Mungkin itu bisa terjadi karena sebuah "dendam masa kecil. Contoh lain juga bisa kita dapati dari kisah Mao Tse Tung. Mao kecil pernah bersekolah di sekolah yang didirikan oleh para missionaris dari Eropa, oleh sebab suatu hal Mao dimaki oleh salah satu Pastor dengan makian yang bersifat rasialis “anjing kuning!” dan mulai saat itu Mao tidak pernah kembali ke sekolah itu.

Membenci kaum agamawan. Kemudian menjadi pemimpim komunis terbesar di China, juga menjadi pembunuh massal, jutaan kaum terpelajar dan seniman tewas dibunuh dan dihukum kerja paksa dalam Revolusi Kebudayaan 1965. Nggak kalah sadis dengan Hitler Sebuah dendam masa kecil; inilah bahayanya jika itu dialami oleh seorang pemimpin!

Hitler seorang pembunuh sadis ternyata sebelumnya hanya bercita-cita menjadi seorang seniman bukan menjadi seorang sosok yang dianggap sebagai pembunuh sadis yang tertulis dalam catatan sejarah sekarang namun banyak alasan mengapa dia menjadi seorang tentara/politikus bahkan menjadi seorang pembunuh sadis.

Frustasi, yatim-piatu, tidak ada uang, sehingga dia selama kira-kira setahun menjadi gelandangan, hidup dari belas kasihan orang lain di jalanan. Selama itu, dia juga mulai benci terhadap orang Yahudi, kaum imigran yang hidup lebih mewah, dan ini dikuatkan dengan pendengaran dari ceramah yang sifatnya “Antisemit” oleh Walikota Vienna Karl Lueger.

Teori Lueger yang menyalahkan kekacauan ekonomi dan politik kepada kaum Yahudi, mengispirasinya menjadi pembenci kaum Yahudi sepanjang hidupnya. Ini pula yang membangun ideologinya dan menganggap bangsa Arya adalah ras tertinggi. Banyak orang berkata, seandainya saja dia diterima di sekolah seni tersebut, mungkin Hitler hanya akan menjadi seniman seperti Picasso misalnya, mungkin sejarah juga akan lain ceritanya. Disinilah salah satu letak pentingnya Hitler, dia mengubah sejarah (meskipun ke jalan yang dianggap salah). Garis hidupnya bagaikan takdir yang tidak bisa diubah.

Di tahun 1914, Jerman ikut serta dalam Perang Dunia 1 dan Hitler masuk militer. Sewaktu perang di garis depan, dia terluka, dipulangkan dan mendapatkan medali untuk keberaniannya. Selama perang, Hitler berangsur-angsur menjadi seorang patriot untuk Jerman meskipun dia sendiri bukan warga negara Jerman (dia lahir di Austria). Maka dari itu, sewaktu Jerman kalah perang, dia tidak bisa menerima kenyataan, karena bagi Hitler, Jerman adalah yang terkuat. Dia lalu menyalahkan para "pengkhianat" sipil, terutama orang Yahudi sebagai penyebab Jerman kalah perang.

Jerman setelah kalah perang porak poranda. Keadaannya sangat mengenaskan dengan kota-kota yang hancur, harga barang tinggi ditambah lagi dengan datangnya gerakan-gerakan revolusi komunis. Hitler sendiri tetap berdiam di militer. Hitler membenci orang-orang dari berbagai ideologi, termasuk komunis (Karl Marx adalah seorang Yahudi), sosialis kapitalis dan liberal. Sebenarnya karir militer Hitler hanya sampai Kopral, bisa dibayangkan betapa hebatnya orang ini, dia menjadi Army Commander yang ditakuti seluruh dunia pada Perang Dunia 2.

Tahun 1919 Hitler lalu bergabung dengan sebuah partai kecil bernama Partai Pekerja Jerman dan meninggalkan karir militernya. Saat berhasil menjadi pemimpinnya dan akhirnya mengubah namanya menjadi partai NAZI. Tahun 1920, Hitler menterbitkan simbol Swastika dan Tahun 1921 Partai ini semakin solid dengan didukung oleh kelompok milisia SA.
Disinilah kita bisa melihat salah satu kejeniusan Hitler, berorganisasi dan berpidato. Apapun yang Hitler katakan adalah seperti sebuah “Religion’s order” yang membuat pengikutnya menjadi super fanatik

Banyak analis percaya bahwa Hitler menjadikan kambing hitam orang-orang Yahudi untuk menghidupkan kembali nasionalisme di antara bangsa Jerman, dalam tiga belas tahun propagandanya, Hitler dan Nazi berhasil membuat anti-Semitisme ” respectable and even patriotic”. Dengan bantuan dari gereja, dan Perjanjian Baru, ini membantu mempersatukan Jerman.

Disini ada pendapat tentang mengapa Jerman teramat benci dengan yahudi
Menurut teori konspirasi kaum Yahudi menjual Jerman kepada musuh-musuh Jerman waktu PD I agar mendapatkan Palestina yg di kuasai oleh Turki yg satu blok dengan Jerman

Orang-orang Yahudi pada waktu itu berpikir kekalahan Jerman lebih menguntungkan daripada kekalahan Inggris karena dengan orang-orang Yahudi menjalin kerjasama dengan Inggris agar Palestina diberikan kepada mereka jika Inggris dan sekutunya menang perang.

Padahal Jerman ini tanah pelarian orang-orang yahudi setelah mereka di kejar-kejar oleh Tsar dari Rusia tapi karena menurut mereka tanah Palestina bisa diambil dengan kekalahan Jerman yang beraliansi dengan Turki (waktu itu Palestina dibawah kekuasaan Turki), mereka menawarkan bantuan kepada Inggris dan Perancis untuk membawa Amerika Serikat (yang di dalami banyak pelobi Yahudi yang berperan dalam kebijakan negera) ke kancah perang.

Hitler setelah PD I pada waktu itu merasa bahwa bangsa Yahudi adalah penghianat yg harus dilenyapkan dan diusir dari Eropa. Hitler juga merasa superioritas bangsa Jerman dapat diperoleh dengan memurnikan darah bangsa Arya tanpa ada percampuran dengan bangsa lain yang dianggapnya lebih rendah (padahal dia sendiri berdarah Yahudi)

ingat juga bahwa bangsa Yahudi juga selalu merasa bahwa mereka adalah bangsa terpilih untuk memimpin ras bukan Yahudi sehingga menurut Hitler mereka juga adalah 'saingan' bangsa Arya untuk memimpin umat manusia

Kamu mau tau kenapa Hitler tidak membunuh semua orang yahudi ?
dia sengaja tidak membunuh semua orang yahudi agar semua orang tau bagaimana sifat-sifat orang yahudi dulu contohnya di palestina, Yahudi membantai orang-orang tidak bersalah, mengambil hak milik orang lain jadi orang jaman sekarang agar bisa merasakan dan tahu yahudi tuh seperti apa jadi kamu tahu bagaimana penderitaan orang Jerman dulu. dan sekarang yahudi merasuk kedalam kehidupan Islam, menggrogoti akar-akar iman islam, mereka masuk dalam kehidupan islam disadari maupun tidak disadari.*

Do'a NurBuat Dan Khasiatnya

DOA NURBUAT DAN KHASIATNYA
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

“Bismillaahir rohmaanir rohiim.

Allahumma dhisshulthanil adziim.

Wa dzil mannil qadim wa dzil wajhil kariim

Wa waliyyil kalimaatit tammaati

Wad da’awaati mustajaabati ‘aaqilil hasani

Wal husaini min anfusil haqqi ‘ainil qudrati

Wannaazhirinna wa ‘ainil insi wal jinni

Wa in yakadul ladzinna kafaruu

La yuzliquunaka bi-abshaarihim lamma sami’udz dzikra

Wa yaquuluuna innahu lamajnuun

Wa maa huwa illa dzikrul lil ‘aalamiin

Wa mustajaabu luqmanil hakiimi

Wa waritsa sulaimaanu

Daawuda ‘alaihis salaamu al waduudu

Dzul ‘arsyil majiid thawwil ‘umrii

Wa shahhih ajsadii waqdli haajatii waktsir amwaalii

Wa aulaadii wa habbib linnaasi ajma’in.

Watabaa ‘adil ‘adaa

Wata kullahaa min banii

Aadama ‘alaihis salaamu man kaana

Hayya wa yahiqqal baathilu innal baathila kaana zahuuqaa.

Wa nunazzilu minal qur’aani

Maa huwa syifaa-uw wa rahmatul lil mu’miniina.

Subhaana rabbika rabbil ‘izzati ‘ammmaa yashifuuna

Wa salaamun ‘alal murshaliina

Wal hamdu lillahi rabbil ‘aalamiin.”

>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>
>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>

Artinya :
~~~~~~~~
“Ya Allah robb yang memiliki kekuatan yang agung,
Yang memiliki kemauan yang abadi dan yang memiliki wajah yang mulia dan sebagai pelindung kalimat-kalimat-nya serta pengabul do’a-do’a,

Kecerdasan hasan dan husein dari jiwa yang benar, pelindung indra mereka yang melihat serta indra jin dan manusia.

Dan ketika orang-orang kafir akan menggelincirkan kamu dengan penglihatan sihir mereka tatkala mereka mendengar peringatan lalu mereka berkata-kata,

Sesungguhnya ia adalah gila. Tiadalah itu semua melainkan sebagai peringatan bagi seluruh alam. Allah yang mengabulkan do’a luqmanul hakim dan mewariskan Sulaiman Bin Daud A.S. Ya ALLAH ROBB yang maha penuh kasih, ya ALLAH, ya ALLAH, ya ALLAH ROBB yang memiliki singgasana yang agung, yang dapat berbuat apa yang diinginkan,

Maka panjangkanlah umurku dan sehatkanlah tubuhku, Perkenankanlah hajatku, limpahkanlah hartaku dan anak-anakku,

Dan berikanlah rasa cinta semua manusia kepadaku, jauhkanlah permusuhan dan pertentangan dari diriku dari semua anak cucu adam a.s.

ALLAH yang hidup dan perkataan itu benar atas orang-orang kafir. Dan katakanlah telah datang yang haq dan telah sirnalah yang bathil karena sesungguhnya yang bathil itu pasti akan sirna.

Dan kami telah menurunkan al-qur’an itu sebagai penyembuh dan rahmat untuk orang-orang yang beriman.

Dan orang-orang yang dhalim itu tidaklah mendapat sesuatu di dunia ini melainkan kerugian.”
>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>

Khasiat yang terkandung dalam doa Nurbuat antara lain:
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
• Hajat dapat terkabul, jika dibaca sesudah sholat fardlu secara rutin.

• Dapat bertemu dengan Jin, bisa merubah rupa.

• Dapat menyembuhkan hewan yang cacad bila dibacakan pada hewan tersebut.

• Dapat diampuni dosa kita, jika dibaca ketika matahari terbenam.

• Dapat disayangi oleh musuh, jika dibaca ketika hendak keluar rumah.

• Dapat menjadi penjaga rumah dari gangguan jin, sihir, santet dan bahaya lainnya, jika ditulis lalu disimpan di dalam rumah.

• Dapat menyelamatkan serangan hama, jika ditulis lalu diletakkan pada tanaman.

• Dapat mengusir jin dari tempat-tempat angker, jika ditulis dan diletakkan di tempat tersebut.

• Dapat kesejahteraan dunia akhirta jika dibaca setiap hari secara rutin.

• Dapat menjauhkan dari kekufuran dan perbuatan maksiat jika dibaca 50 kali setiap malam Jum’at.

• Dapat memperlihatkan hal-hal yang indah, jika dibaca 100 kali pada malam Sabtu.

• Dapat menawarkan air laut, jika dibaca lalu ditiupkan pada air laut tersebut.

• Dapat awet muda jika dibaca setiap malam Minggu.

• Dapat keselamatan hidup jika dibaca setiap malam Senin.

• Dapat menguatkan tubuh jika dibaca setiap malam Selasa.

• Dapat menguatkan gigi jika dibaca setiap malam Rabu.

• Dapat menjadikan wajah tampak lebih tampan/cantik jika dibaca setiap malam Kamis.

• Dapat menjinakkan binatang buas jika dibaca pada telinga binatang tersebut.

• Dapat bertemu Nabi Muhammad dalam mimpi jika dibaca 100 kali sebelum tidur.

• Dapat menyembuhkan segala macam penyakit jika dibacakan pada minyak kelapa lalu dioleskan pada bagian yang sakit tersebut.

• Dapat dikasihi oleh penguasa, pejabat jika dibaca setiap hari.

• Dapat berjalan jauh, jika dibacakan pada daun sirih yang bertemu ruasnya lalu diioleskan keseluruh tubuh dan kedua kaki.

• Dapat bertemu dengan raja jin jika dibaca pada tengah malam dalam keadaan suci.

• Dapat keselamatan dari pertempuran jika dibaca ketika akan berangkat bertempur.

• Dapat diterima lamaranya jika dibaca ditempat sunyi setelah siangnya berpuasa.

• Dapat memudahkan kelahiran jika dibacakan pada segelas air lalu diminumkan pada Ibu yang akan melahirkan tersebut.

• Dapat menyembuhkan sakit pada mata jika dibaca lalu ditiupkan pada mata yang sakit.

• Dapat menyembuhkan gigitan binatang berbisa jika dibaca lalu ditiupkan pada gigitan tersebut.

• Dapat kemuliaan di lingkungan masyarakat jika dibaca secara rutin setiap hari.

• Dapat melenyapkan permusuhan jika dibaca sebanyak-banyaknya.

SEMOGA BERMANFAAT DAN BERKAH....

Surat Al - Fatihah

Keutamaan dan Khasiat Surat Al-Fatihah

Surat Al-Fatihah (Arab: الفاتح , Al-Fātihah, "Pembukaan") adalah surah pertama dalam Al-Qur’an. Surat ini diturunkan di Mekkah dan terdiri dari 7 ayat. Al-Fatihah merupakan surat yang pertama-tama diturunkan dengan lengkap di antara surat-surat yang ada dalam Al-Qur'an. Surat ini disebut Al-Fatihah (Pembukaan), karena dengan surat inilah dibuka dan dimulainya Al-Quran.

Di Namakan Ummul Qur'an (induk Al-Quran/أمّ القرءان) atau Ummul Kitab (induk Al-Kitab/أمّ الكتاب) karena dia merupakan induk dari semua isi Al-Quran. Dinamakan pula As-Sab'ul Matsaani (tujuh yang berulang-ulang/السبع المثاني) karena jumlah ayatnya yang tujuh dan dibaca berulang-ulang dalam shalat.

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ (١)
1. Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

الْحَمْدُ للّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ (٢)
2. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.

الرَّحْمـنِ الرَّحِيمِ (٣)
3. Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ (٤)
4. Yang menguasai di Hari Pembalasan.

إِيَّاكَ نَعْبُدُ وإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ (٥)
5. Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan.

اهدِنَــــا الصِّرَاطَ المُستَقِيمَ (٦)
6. Tunjukilah kami jalan yang lurus,

صِرَاطَ الَّذِينَ أَنعَمتَ عَلَيهِمْ غَيرِ المَغضُوبِ عَلَيهِمْ وَلاَ الضَّالِّينَ (٧)
7. (yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.

KEUTAMAAN SURAT AL-FATIHAH

Surat Al-Fatihah adalah surat yang amat masyhur, telah dikenal oleh seluruh kaum muslimin. Saking terkenalnya, terkadang sebagian kaum muslimin menyalahgunakannya, seperti membacanya untuk orang mati saat ziarah kubur, atau mengirimkan pahalanya kepada Nabi SAW, Syeikh Abdul Qadir Al-Jailani, dan orang-orang yang telah mati. Semua ini tak ada contohnya dari Allah dan Rasul-Nya.

Surat Al-Fatihah amat masyhur, namun banyak di antara kita tak mengetahui fadhilah, dan keutamaannya. Padahal banyak sekali hadits yang menunjukkan keutamaannya, baik dari sisi kandungan atau kedudukannya di sisi Allah -Azza wa Jalla-. Di antara fadhilah dan keutamaan Surat Al-Fatihah:

SURAT YANG PALING AGUNG

Orang yang membaca Al-Fatihah akan mendapatkan balasan pahala yang besar di sisi Allah. Terlebih lagi jika ia membacanya dengan ikhlash, dan mentadabburi maknanya.

Abu Sa’id bin Al-Mu’alla (ra) berkata:

كُنْتُ أُصَلِّيْ فَدَعَانِيَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَلَمْ أُجِبْهُ, قُلْتُ: يَا رَسُوْلَ اللهِ إِنِّيْ كُنْتُ أُصَلِّيْ, قَالَ: أَلَمْ يَقُلِ اللهُ: (اسْتَجِيْبُوْا لِلّهِ وَلِلرَّسُوْلِ إِذَا دَعَاكُمْ), ثُمَّ قَالَ: أَلاَ أُعَلِّمُكَ أَعْظَمَ سُوْرَةٍ فِي الْقُرْآنِ قَبْلَ أَنْ تَخْرُجَ مِنَ الْمَسْجِدِ؟. فَأَخَذَ بِيَدِيْ, فَلَمَّا أَرَدْنَا أَنْ نَخْرُجَ, قُلْتُ: يَا رَسُوْلَ اللهِ, إِنَّكَ قُلْتَ: لأُعَلِّمَنَّكَ أَعْظَمَ سُوْرَةٍ مِنْ الْقُرْآنِ. قَالَ: (الْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ), هِيَ السَّبعُ الْمَثَانِيْ وَاْلقُرْآنُ الْعَظِيْمُ الَّذِيْ أُوْتِيْتَهُ

“Dulu aku pernah shalat. Lalu Nabi SAW memanggilku. Namun aku tak memenuhi panggilan beliau. Aku katakan: “Wahai Rasulullah, tadi aku shalat“. Beliau bersabda: “Bukankah Allah berfirman:“Penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul menyeru kamu“. (QS. Al-Anfaal: 24).

Kemudian beliau bersabda: “Maukah engkau kuajarkan surat yang paling agung dalam Al-Qur’an sebelum engkau keluar dari masjid?”

Beliau pun memegang tanganku. Tatkala kami hendak keluar, maka aku kataka:

“Wahai Rasulullah, sesungguhnya tadi Anda bersabda: “Aku akan ajarkan kepadamu Surat yang paling agung dalam Al-Qur’an”.

Beliau bersabda: “Alhamdulillahi Rabbil ‘Alamin. Dia ( Surat Al-Fatihah) adalah tujuh ayat yang berulang-ulang, dan Al-Qur’an Al-Azhim yang diberikan kepadaku”. [HR. Al-Bukhari dalam Shahihnya (4720), Abu Daud dalam Sunannya (1458), dan An-Nasa’i dalam Sunannya (913)]

Al-Imam Ibnu At-Tiin rahimahullah berkata saat menjelaskan makna hadits di atas:

“Maknanya, bahwa pahalanya lebih agung (lebih besar) dibandingkan surat lainnya.” (Lihat Fathul Bari(8/158) karya Ibnu Hajar Al-Asqalani)

SURAT TERBAIK DALAM AL-QUR’AN

Surat Al-Fatihah merupakan surat terbaik, karena ia mengandung tauhid, ittiba’ (mengikuti) Sunnah, adab berdo’a, Al-Wala’ wal Bara’, keimanan terhadap perkara gaib, dan lainnya.

Ibnu Jabir (ra) berkata:

اِنْتَهَيْتُ إِلَى رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَقَدْ إِهْرَاقَ الْمَاءَ فَقُلْتُ السَّلاَمُ عَلَيْكَ يَا رَسُوْلَ اللهِ فَلَمْ يَرُدَّ عَلَيَّ فَقُلْتُ: السَّلاَمُ عَلَيْكَ يَا رَسُوْلَ اللهِ فَلَمْ يَرُدَّ عَلَيَّ فَقُلْتُ السَّلاَمُ عَلَيْكَ يَا رَسُوْلَ اللهِ فَلَمْ يَرُدَّ عَلَيَّ فَانْطَلَقَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَمْشِيْ وَأَنَا خَلْفَهُ حَتَّى دَخَلَ عَلَى رَحْلِهِ وَدَخَلْتُ أَنَا الْمَسْجِدَ فَجَلَسْتُ كَئِيْبًا حَزِيْنًا فَخَرَجَ عَلَيَّ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَدْ تَطَهَّرَ فَقَالَ : عَلَيْكَ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللهِ وَ عَلَيْكَ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللهِ و عَلَيْكَ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللهِ ثُمَّ قَالَ اَلاَ أُخْبِرُكَ يَا عَبْدَ اللهِ بْنَ جَابِرٍ بِخَيْرِ سُوْرَةٍ فِيْ الْقُرْآنِ قُلْتُ بَلَى يَا رَسُوْلَ اللهِ قَالَ: اِقْرَأْ الْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ حَتَّى تَخْتِمَهَا

“Aku tiba kepada Rasulullah SAW, sedang beliau mengalirkan air. Aku berkata: “Assalamu alaika, wahai Rasulullah”.

Maka beliau tak menjawab salamku (sebanyak 3X). Kemudian Rasulullah SAW berjalan, sedang aku berada di belakangnya sampai beliau masuk ke kemahnya, dan aku masuk ke masjid sambil duduk dalam keadaan bersedih. Maka keluarlah Rasulullah SAW menemuiku, sedang beliau telah bersuci seraya bersabda:

“Alaikas salam wa rahmatullah (3X)”. Kemudian beliau bersabda: “Wahai Abdullah bin Jabir, maukah kukabarkan kepadamu tentang sebaik-baik surat di dalam Al-Qur’an”.

Aku katakan:

“Mau ya Rasulullah”. Beliau bersabda: “Bacalah surat Alhamdulillahi Rabbil ‘Alamin (yakni, Surat Al-Fatihah) sampai engkau menyelesaikannya“. [HR. Ahmad dalam Al-Musnad (4/177).

Hadits ini dihasankan oleh Al-Arna’uth dalam Takhrij Al-Musnad (no. 17633)]

AL–FATIHAH ADALAH AL-QUR’AN AL-AZHIM

Surat Al-Fatihah dinamai oleh Allah dengan “Al-Qur’an Al-Azhim”, padahal Al-Qur’an Al-Azim bukan hanya Al-Fatihah, masih ada surat-surat lainnya yang berjumlah 113.

Namun Allah SWT menamainya demikian karena kandungan Al-Fatihah meliputi segala perkara yang dikandung oleh Al-Qur’an Al-Azhim secara global. Wallahu a’lam bish shawab.

Rasulullah SAW bersabda:

أُمُّ الْقُرْآنِ هِيَ السَّبْعُ الْمَثَانِيْ وَالْقُرْآنُ الْعَظِيْمُ

“Ummul Qur’an (yakni, Al-Fatihah) adalah tujuh ayat yang berulang-ulang, dan Al-Qur’an Al-Azhim“. [HR. Al-Bukhari dalam Shahihnya (4427), Abu Daud dalam Sunannya (1457), dan At-Tirmidzi dalam Sunannya (3124)]
SURAT RUQYAH

Al-Qur’an seluruhnya bisa digunakan dalam meruqyah. Namun secara khusus Al-Fatihah pernah dipergunakan oleh para sahabat dalam meruqyah sebagian orang yang tergigit kalajengking.

Dengan berkat pertolongan Allah, orang yang digigit kalajengking tersebut sembuh saat itu juga.

Sekarang kita dengarkan kisahnya dari sahabat Abu Sa’id Al-Khudri (ra), beliau berkata:

انْطَلَقَ نَفَرٌ مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِيْ سَفْرَةٍ سَافَرُوْهَا حَتَّى نَزَلُوْا عَلَى حَيٍّ مِنْ أَحْيَاءِ الْعَرَبِ فَاسْتَضَافُوْهُمْ فَأَبَوْا أَنْ يُضَيِّفُوْهُمْ فَلُدِغَ سَيِّدُ ذَلِكَ الْحَيِّ فَسَعَوْا لَهُ بِكُلِّ شَيْءٍ لاَ يَنْفَعُهُ شَيْءٌ فَقَالَ بَعْضُهُمْ: لَوْ أَتَيْتُمْ هَؤُلاَءِ الرَّهْطَ الَّذِيْنَ نَزَلُوْا لَعَلَّهُ أَنْ يَكُوْنَ عِنْدَ بَعْضِهِمْ شَيْءٌ فَأَتَوْهُمْ فَقَالُوْا: يَا أَيُّهَا الرَّهْطُ إِنَّ سَيِّدَنَا لُدِغَ وَسَعْيُنَا لَهُ بِكُلِّ شَيْءٍ لاَ يَنْفَعُهُ فَهَلْ عَنْدَ أَحَدٍ مِنْكُمْ مِنْ شَيْءٍ ؟ فَقَالَ بَعْضُهُمْ: نَعَمْ وَاللهِ إِنِّيْ لأَُرْقِي وَلَكِنْ وَاللهِ لَقَدْ اسْتَضَفْنَاكُمْ فَلَمْ تُضَيِّفُوْنَا فَمَا أَنَا بِرَاقٍ لَكُمْ حَتَّى تَجْعَلُوْا لَنَا جُعْلاً فَصَالَحُوْهُمْ عَلَى قَطِيْعٍ مِنَ الْغَنَمِ فَانْطَلَقَ يَتْفُلُ عَلَيْهِ وَيَقْرَأُ { الْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ } . فَكَأَنَّمَا نُشِطَ مِنْ عِقَالٍ فَانْطَلَقَ يَمْشِي وَمَا بِهِ قَلَبَةٌ . قَالَ: فَأَوْفَوْهُمْ جُعْلَهُمُ الَّذِيْ صَالَحُوْهُمْ عَلَيْهِ فَقَالَ بَعْضُهُمْ: اقْسِمُوْا فَقَالَ الَّذِيْ رَقِيَ: لاَ تَفْعَلُوْا حَتَّى نَأْتِيّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَنَذْكُرَ لَهُ الَّذِيْ كَانَ فَنَنْظُرَ مَا يَأْمُرُنَا فَقَدِمُوْا عَلَى رَسُوْلِ اللهِ فَذَكَرُوْا لَهُ فَقَالَ: وَمَا يُدْرِيْكَ أَنَّهَا رُقْيَةٌ . ثُمَّ قَالَ: قَدْ أَصَبْتُمْ اقْسِمُوْا وَاضْرِبُوْا لِيْ مَعَكُمْ سَهْمًا . فَضَحِكَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

”Ada beberapa orang dari kalangan sahabat Nabi SAW pernah berangkat dalam suatu perjalanan yang mereka lakukan sampai mereka singgah pada suatu perkampungan Arab.

Mereka pun meminta jamuan kepada mereka. Tapi mereka enggan untuk menjamu mereka (para sahabat). Akhirnya, pemimpin suku itu digigit kalajengking.

Mereka (orang-orang kampung itu) telah mengusahakan segala sesuatu untuknya. Namun semua itu tidak bermanfaat baginya. Sebagian di antara mereka berkata:

“Bagaimana kalau kalian mendatangi rombongan (para sahabat) yang telah singgah. Barangkali ada sesuatu (yakni, obat) di antara mereka.”

Orang-orang itu pun mendatangi para sahabat seraya berkata:

“Wahai para rombongan, sesungguhnya pemimpin kami tersengat, dan kami telah melakukan segala usaha, tapi tidak memberikan manfaat kepadanya. Apakah ada sesuatu (obat) pada seorang di antara kalian?”

Sebagian sahabat berkata:

“Ya, ada. Demi Allah, sesungguhnya aku bisa meruqyah. Tapi demi Allah, kami telah meminta jamuan kepada kalian, namun kalian tak mau menjamu kami. Maka aku pun tak mau meruqyah kalian sampai kalian mau memberikan gaji kepada kami”.

Merekapun menyetujui para sahabat dengan gaji berupa beberapa ekor kambing. Lalu seorang sahabat pergi (untuk meruqyah mereka) sambil memercikkan ludahnya kepada pimpinan suku tersebut, dan membaca,

“Alhamdulillah Rabbil ‘Alamin (yakni, Al-Fatihah)”.

Seakan-akan orang itu terlepas dari ikatan. Maka mulailah ia berjalan, dan sama sekali tak ada lagi penyakit padanya. Dia (Abu Sa’id) berkata:

“Mereka pun memberikan kepada para sahabat gaji yang telah mereka sepakati.

Sebagian sahabat berkata:

“Silakan bagi (kambingnya)”.

Yang meruqyah berkata:

“Janganlah kalian lakukan hal itu sampai kita mendatangi Nabi SAW, lalu kita sebutkan kepada beliau tentang sesuatu yang terjadi. Kemudian kita lihat, apa yang beliau perintahkan kepada kita”.

Mereka pun datang kepada Rasulullah SAW seraya menyebutkan hal itu kepada beliau. Maka beliau bersabda:

“Apa yang memberitahukanmu bahwa Al-Fatihah adalah ruqyah?”

Kemudian beliau bersabda lagi:

“Kalian telah benar, silakan (kambingnya) dibagi. Berikan aku bagian bersama kalian”.

Lalu Nabi SAW tertawa“. [HR. Al-Bukhari (2156), Muslim (2201)]
Al-Imam Ibnu Abi Jamrah rahimahullah berkata:

“Tempat memercikkan ludah ketika meruqyah adalah usai membaca Al-Qur’an pada anggota badan yang dilalui oleh ludah.” [Lihat Tuhfah Al-Ahwadziy (9/206)]

CAHAYA UNTUK UMAT ISLAM

Satu lagi di antara fadhilah Al-Fatihah, ia disebut dengan cahaya, karena di dalamnya terdapat petunjuk bagi seorang muslim dalam semua urusannya. Jika kita mengkaji Al-Fatihah secara mendalam, maka kita akan mendapat banyak faedah dan petunjuk. Oleh karena itu, sebagian ulama telah menulis kitab khusus menafsirkan Al-Fatihah dan mengeluarkan mutiara hikmahnya yang berisi pelita yang menerangi kehidupan kita.

Ibnu Abbas (ra) berkata:

بَيْنَمَا جِبْرِيْلُ قَاعِدٌ عِنْدَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَمِعَ نَقِيْضًا مِنْ فَوْقِهِ فَرَفَعَ رَأْسَهُ فَقَالَ: هَذَا بَابٌ مِنَ السَّمَاءِ فُتِحَ الْيَوْمَ لَمْ يُفْتَحْ قَطُّ إِلاَّ الْيَوْمَ فَنَزَلَ مِنْهُ مَلَكٌ فَقَالَ: هَذَا مَلَكٌ نَزَلَ إِلَى اْلأَرْضِ لَمْ يَنْزِلُ قَطُّ إِلاَّ الْيَوْمَ فَسَلَّمَ وَقَالَ: أَبْشِرْ بِنُوْرَيْنِ أُوْتِيْتَهُمَا لَمْ يُؤْتَهُمَا نَبِيٌّ قَبْلَكَ: فَاتِحَةَ الْكِتَابِ وَخَوَاتِيْمَ سُوْرَةِ الْبَقَرَةِ لَنْ تَقْرَأَ بِحَرْفٍ مِنْهُمَا إِلاَّ أُعْطِيْتَهُ

“Tatkala Jibril duduk di sisi Nabi SAW, maka ia mendengarkan suara (seperti suara pintu saat terbuka) dari atasnya. Maka ia (Jibril) mengangkat kepalanya seraya berkata:

“Ini adalah pintu di langit yang baru dibuka pada hari ini; belum pernah terbuka sama sekali, kecuali pada hari ini.”

Lalu turunlah dari pintu itu seorang malaikat seraya Jibril berkata:

“Ini adalah malaikat yang turun ke bumi; ia sama sekali belum pernah turun, kecuali pada hari ini.”

Malaikat itu pun memberi salam seraya berkata:

“Bergembiralah dengan dua cahaya yang diberikan kepadamu; belum pernah diberikan kepada seorang nabi sebelummu, yaitu Fatihatul Kitab, dan ayat-ayat penutup Surat Al-Baqarah. Tidaklah engkau membaca sebuah huruf dari keduanya, kecuali engkau akan diberi“. [HR. Muslim dalam Shahihnya (806), dan An-Nasa’i (912)]

PENENTU SHALAT

Al-Fatihah adalah kewajiban bagi setiap orang yang mengerjakan shalat, baik ia imam, makmum, atau pun munfarid (shalat sendiri). Barangsiapa yang tak membacanya, maka shalatnya tak sah.

Nabi SAW bersabda:

مَنْ صَلَّى صَلاَةً لَمْ يَقْرَأْ فِيْهَا بِأُمِّ الْقُرْآنِ فَهِيَ خِدَاجٌ ثَلاَثًا غَيْرُ تَمَامٍ فَقِيْلَ لِأَبِيْ هُرَيْرَةَ: إِنَّا نَكُوْنُ وَرَاءَ اْلإِمَامِ فَقَالَ: اِقْرَأْ بِهَا فِيْ نَفْسِكَ فَإِنِّيْ سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ: قَالَ اللهُ تَعَالَى: قَسَّمْتُ الصَّلاَةَ بَيْنِيْ وَبَيْنَ عَبْدِيْ نِصْفَيْنِ وَلِعَبْدِيْ مَا سَأَلَ

“Barangsiapa yang melakukan shalat, sedang ia tak membaca Ummul Qur’an (Al-Fatihah) di dalamnya, maka shalatnya kurang (3X), tidak sempurna”.

Abu Hurairah ditanya:

“Bagaimana kalau kami di belakang imam?”

Beliau berkata:

“Bacalah pada dirimu (yakni, secara sirr/pelan), karena sungguh aku telah mendengar Rasulullah SAW bersabda:

“Allah Ta’ala berfirman: “Aku telah membagi Shalat (yakni, Al-Fatihah) antara Aku dengan hamba-Ku setengah, dan hamba-Ku akan mendapatkan sesuatu yang ia minta.” [HR. Muslim (395), Abu Daud (821), At-Tirmidzi (2953), An-Nasa’i (909), dan Ibnu Majah (838)]
Abu Zakariya An-Nawawi rahimahullah berkata:

“Al-Fatihah dinamai shalat, karena shalat tak sah, kecuali bersama Al-Fatihah." [Lihat Syarh Shahih Muslim (2/127)]
Inilah beberapa di antara keutamaan Al-Fatihah, kami sajikan bagi para khatib, da’i, penuntut ilmu, dan seluruh kaum muslimin agar mereka tahu dan mengamalkan hadits-hadits shahih ini, dan menyebarkannya, tanpa berpegang lagi dengan hadits-hadits lemah dan palsu tentang fadhilah Al-Fatihah.

KHASIAT SURAT AL-FATIHAH

Nabi Muhammad SAW pernah bersabda: 

"Membaca Al-Fatihah pahalanya seperti sepertiga Al-Quran."

Nabi Muhammad SAW juga bersabda:

"Surat Al-Fatihah adalah untuk apa ia dimaksudkankan dalam bacaannya." 

"Al-Fatihah itu pembukaan maksud bagi orang-orang mukmin."

Khasiat Lainnya 

>>> Siapa membaca surat Al-Fatihah dalam keadaan berwudhu sebanyak 70x setiap hari selama tujuh hari lalu ditiupkan pada air yang suci lalu diminum maka ia akan memperolehi ilmu dan hikmah serta hatinya dibersihkan dari fikiran rusak.

>>> Di antara khasiat Al-Fatihah Ialah siapa yang membaca 'Al-Fatihah' di waktu hendak tidur, Surat 'Al-Ikhlas' sebanyak 3x dan Mu'awwidzatain maka ia akan aman dari segala hal selain ajal.

>>> Dan siapa berhajat (berkeinginan sesuatu) kepada Allah SWT maka olehnya dibaca surat Al-Fatihah sebanyak 41x di antara shalat sunnah Subuh dan shalat fardhu Subuh sampai 40 hari (tidak lebih) kemudian memohon kepada Allah SWT, maka Insya Allah ia penuhi keperluan hidupnya.

>>> Barangsiapa membaca Al-Fatihah beserta Bismillah di antara shalat sunnah Subuh dan fardhu Subuh dengan istiqamah, maka kalau ia inginkan pangkat terkabullah ia dan kalau ia fakir maka akan kaya serta jika ia punya hutang maka mampu membayarnya dan kalau ia sakit maka akan sembuh serta kalau ia punya anak maka anaknya itu menjadi anak yang shaleh, berkat surah Al-Fatihah.

>>> Barangsiapa mengamalkan bacaan Al-Fatihah sebanyak 20x setiap selesai shalat fardhu lima waktu maka Allah SWT luaskan rezekinya, baik akhlaknya, mudahkan urusannya, hilangkan keprihatinannya dan kesusahannya, anugerahkan apa yang ia angan-angankan, dapatkan berbagai berkat dan kemuliaan, jadikan ia berwibawa, berpangkat luhur, berpenghidupan baik dan ia pula anak-anaknya terlindung dari kemudharatan dan kerusakan serta dianugerahkan kebahagiaan dan sebagainya.

>>> Barangsiapa mengamalkan bacaan Al-Fatihah sebanyak 125x selesai shalat Subuh maka ia peroleh maksudnya dan ia ketemukan apa yang dicari-cari serta sebaiknya ia panjatkan doa yang bermaksud: 

"Ya Allah, sesungguhnya aku mohon kepada-Mu dengan kebenaran Surah Al-Fatihah dan rahasianya, supaya dimudahkan bagiku semua urusanku, sama ada urusan dunia atau urusan akhirat, supaya dimakbulkan permohonanku dan ditunaikan hajatku..........."

>>> Barangsiapa mengamalkan bacaan Al-Fatihah di waktu sahur (tengah malam) sebanyak 41x maka Allah SWT bukakan pintu rezekinya dan Dia mudahkan urusannya tanpa kepayahan dan kesulitan. Selesai bacaan Al-Fatihah tersebut dan sebaiknya berdoa:

"Ya Allah, sesungguhnya aku mohon kepada-Mu dengan kebenaran surah Al-Fatihah dan rahasianya, supaya Engkau bukakan bagiku pintu-pintu rahmat-Mu, kurnia-Mu dan rezeki-Mu. Dan Engkau mudahkan setiap urusanku, murahkanlah bagiku rezeki-Mu yang banyak lagi berkat tanpa kekurangan dan tanpa susah payah, sesungguhnya Engkau berkuasa atas setiap sesuatu. Aku mohon kepada-Mu dengan kebenaran surat Al-Fatihah dan rahasianya, berikan apa yang kuhajati........"

Diriwayatkan dari Syeikh Muhyiddin Ibnul Arabi di dalam kitab 'Qaddasallaahu Sirrahu':

"Siapa yang punya maksud maka sebaiknya ia membaca surat Al-Fatihah sebanyak 40x sehabis shalat Maghrib dan sunnahnya, selesai itu ia ajukan permohonan hajatnya kepada Allah SWT."

>>> Surat Al-Fatihah boleh mengobati penyakit mata, sakit gigi, sakit perut dan lain-lainnya dengan dibacakan sebanyak 41x.

>>> Ikhtiar Mengobati Penyakit:
Baca surat Al-Fatihah sebanyak 40x pada tempat berisi air, lalu air itu diusap-usapkan pada kedua belah tangan, kedua belah kaki, muka, kepala dan seluruh badan, lalu diminum. Insya Allah menjadi sembuh.

>>> Kalau surat Al-Fatihah itu ditulis dengan huruf-huruf terpisah lalu dileburkan dengan air suci dan diminumkan kepada si sakit, maka dengan iradah AllahSWT ia akan sembuh.

>>> Ikhtiar Menghilangkan Sifat Pelupa:

Tulislah surat Al-Fatihah dengan huruf Arab pada tempat putih dan suci lalu dihapuskan dengan air dan diberi minum pada orang yang pelupa, maka ia akan hilang sifat pelupanya dengan izin Allah SWT.

>>> Mengobati Sakit Disebabkan Oleh Sengatan Kala:
Ambil sebuah tempat bersih lalu diisi air dan sedikit garam lalu dibacakan padanya Surah Al-Fatihah sebanyak 7x lalu diberi minum pada orang yang tersengat kala itu, Insya Allah ia akan sembuh.

>>> Mengobati Sakit Gigi Dan Lain-lain:

Untuk dirinya sendiri = letakkan jari pada tempat yang sakit lalu membaca Al-Fatihah dan berdoa sebanyak 7x:

"Ya Allah, hilangkan daripada keburukan dan kekejian yang aku dapati dengan doa Nabi-Mu yang jujur (al- Amin) dan tetap disisi-Mu".

>>> Mengobati Penyakit Gigi Orang Lain:
Selesai membaca Al-Fatihah maka berdoa 7x:

"Ya Allah, hilangkan daripada orang ini keburukan dan kekejian yang aku dapati dengan doa Nabi-Mu yang jujur (Al-Amin) dan tetap di sisi-Mu." 

>>> Menyembuhkan Penyakit Mata yang Kabur (Rabun)
Nabi Muhammad SAW bersabda:

"Barangsiapa yang ingin menyembuhkan kelemahan pandangannya (kabur/rabun) maka hendaklah dilakukan:
Memandang bulan pada awal bulan, jika tidak kelihatan atau terhalang oleh awan dan lain-lain hal, lakukan pada malam kedua, juga tidak dapat, dicoba pada malam ketiga atau begitu seterusnya hingga nampak kelihatan bulan itu.
Apabila telah kelihatan, hendaklah ia menyapukan tangan kanannya ke mata dengan membaca Al-Fatihah sebanyak 10x.
Sesudah itu mengucapkan pula sebanyak 7x doa ini:

"Al-Fatihah itu menjadi obat tiap-tiap penyakit dengan rahmat-Mu ya Tuhan yang pengasih penyayang."

Lalu mengucapkan..

"Yaa Rabbi" sebanyak 5x..

Terakhir mengucapkan pula doa ini sebanyak 1x:

"Ya Allah sembuhkanlah, Engkaulah yang menyembuhkan, Ya Allah sehatkanlah, Engkaulah yang menyehatkan.".,

Iway

Selfie Always.,
Busy., But Doing Nothing.,